Minggu, 07 Juli 2013

tugas 7

Jelaskan lima ciri pertanian industrial dilengkapi contoh kasus terkini !
Jawab:

·         Penggunaan Benih Unggul, menciptakan ketergantungan petani untuk selalu memberi benih buatan pabrik setiap musim tanam.

·         Penggunaan Pupuk Kimia, dalam pertanian modern penggunaan pupuk buatan memang tidak dapat dipisahkan. Sebagian besar petani juga menggunakan pupuk fosfat yang diproduksi dengan menggunakan bahan baku deposit fosfat dari kerak bumi meningkat, padahal hasil laporan pembangunan dari Bank Dunia tahun 1984 menyimpulkan bahwa penggunaan pupuk kimia justru dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah.
·         Penggunaan Mekanisasi, penggantian tenaga manusia dan hewan dengan tenaga mesin. Mekanisasi mampu meningkatkan hasil perunit input tenaga kerja dan menurunkan harga jual pangan per satuan. Namun demikian, mekanisasi dibidang pertanian juga banyak menimbulkan akibat buruk, antara lain hilangnya kesempatan kerja, terciptanya ketegantungan pada energi minyak bumi, diperlukan modal yang lebih besar, dan tersentralisasinya teknologi pada usaha tani berskala besar.
·         Penggunaan Pestisida, Dari perspektif sempit atau jangka pendek, pemakaian pestisida tampaknya memang menguntungkan. Namun, dampaknya secara luas saat ini ternyata bahwa residu pestisida kimia merupakan ancaman serius (serious hazards) bagi lingkungan dan kesehatan manusia antara lain meningkatnya resistensi pada hama - hama.
·         Penggunaan Bioteknologi, penemuan – penemuan dalam bidang pertanian seperti

tugas 7

2.        Kekeliruan pertanian industrial yang didominasi revolusi hijau ialah adanya spesialisasi, standarisasi  dan sentralisasi. Berikan uraian lebih lanjut !
Jawab:
·         Spealisasi, ahli-ahli pertanian saat ini sangat terfokus pada bidangnya saja,tidak mau peduli dengan disiplin ilmu yang lain. Dr. Peter Goering mencontohkan, seorang ahli pembuat pestisida hanya berpikir bagaimana menciptakannya terhadap jenis serangga bermanfaat (natural enemy of pest) serta efekresi pertanian cenderung mengejar target-target produktivitas hasil panen, tanpa memikirkan apakah hal itu juga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kecil.
·         Para ilmuan modern pada umumnya bertujuan mencari teori-teori dan hukum-hukum universal untuk memudahkan kehidupan manusia, dengan cara mengendalikan atau memanipulasi sumber daya alam. Di dalam perumusan hukum itu sendiri terdapat distorsi keilmuan dari model-model empiris ke model-model teoretis dengan cara menyederhanakan (simplifying) dan membakukan (standardizing) suatu objek kajian. Oleh karena itu, temuan dari kajian itu sendiri seringkali invalid dan menyimpang atau bias dari kondisi empiris, jika ansumsi standar tak terpenuhi. Sebagai contoh, peningkatan pemakaian pupuk nitrogen untuk merangsang pertumbuhan tanaman tidak serta-merta mampu mendongkrak produktivitas hasil panen tanpa totalitas dukungan dari varietas, kesuburan tanah, kecukupan air, agroklimat, dan imput kimia yang lain.
·         Sentralisasi, kurangnya partisipasi yang dilakukan para petani dalam mengatur kebijakan yang berhubungan dengan pertanian, agar tidak ketergantungan terhadapa produk impor.

tugas 7

Setelah anda mempelajari pemahaman mengenai revolusi hijau, coba tuliskan pendapat anda mengenai hal tersebut dan dikaitkan dengan kondisi saat ini ?
Jawab:   Revolusi hijau yang merupakan sebuah transformasi agrikultural, yang membawa adanya peningkatan produksi pangan, yang dapat menyelamatkan manusia dari bencana kelaparan dan malnutrisi. Disamping dampak positif adanya revolusi hijau, satu hal yang belum dapat diperbaiki adalah nasib petani. Input yang dipakai guna mengoptimalkan hasil pertanian, seringkali tidak memperhatikan kondisi petani dan keterbatasan alam dalam berproduksi. Penggunaan pestisida, yang diimpor, salah satunya adalah sistem pengelolaan pertanian yang bisa dikatakan membantu meningkatkan produksi pertanian, namun penggunaannya secara kontinu pada tanah pertanian akan menimbulkan pencemaran, sehingga produktivitas tanah tidak seperti sebelumnya, selain itu tingginya harga pestisida dan alat pertanian yang digunakan, juga turut menyusahkan petani. Dimana semestinya petani, berada pada  urutan atas dalam tingkat kemakmuran  dalam Revolusi Hijau ini. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan dari pemerintah atau ikut serta dalam mengatur pengelolaan pertanian sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri, dengan melatih petani agar hidup mandiri (tidak bergantung pada input impor) yang harganya cukup mahal.

Udara Kotor Penyebab Hujan Asam

Udara Kotor Penyebab Hujan Asam
Oleh
Ardi Wijanarko (41612110024)
Fathurrochman (41612110028)
Polusi Udara
Sumber polusi udara
Pencemar primer
Sementara itu, secara umum, polusi udara dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti :

Salah satu akibat dari polusi udara adalah terjadinnya hujan Asam





Metode Pencegaha Hujan Asam

TEOLOGI DAN KONSERVASI EKOLOGI

PRESENTASE By:
IQBAL AMRULLAH 41612110047
DIANA RAHMAWATI
KONSERVASI LINGKUNGAN

 TEOLOGI DAN KONSERVASI EKOLOGI

     Menurut sejumlah pakar seperti Lynn White Jr dan Graham Parkes praktik merusak alam terjadi akibat masyarakat dengan disokong oleh modal besar dalam melakukan eksploitasi hutan dan alam tidak lagi mengindahkan kearifan lokal yang senantiasa menjaga keseimbangan dengan alam. Lebih lanjut keduanya mengatakan, tindakan rakus itu justru dilakukan oleh orang-orang beragama yang merasa mendapatkan legitimasi dari doktrin: manusia sebagai pemegang kekuasaan atas alam (dalam Islam dikenal dengan istilah khalifah fi al-’aradl). Pemicunya, menurut mereka, ketika agama menempatkan alam lebih rendah dari manusia, eksploitasi sekehendak manusia menjadi sah.
     Dalam pandangan teologis, segala jenis musibah alam seperti banjir, tsunami, gempa bumi, dan lainnya merupakan azab Allah, Tuhan alam semesta, bagi manusia yang belum juga jera dalam melakukan perbuatan zalim. Padahal dalam agama (Islam), dampak dari kezaliman melampaui segala strata sosial, suku, agama, pelaku zalim dan pelaku kebaikan. Jika seorang muslim menghayati keislamannya, semestinya mereka bisa menahan diri dari mengeksploitasi alam, karena kerugian yang ditimbulkannya akan menyengsarakan semua pihak.
     Mengingat kerusakan alam dan lingkungan sudah semakin parah serta telah mengancam kelangsungan manusia di masa akan datang, sudah sepatutnya tokoh agama meluruskan pemahaman terhadap  manusia bebas berbuat sesukanya agar nilai dalam agama tetap relevan dengan situasi jika ingin menjadikan nilai agama sebagai penggerak utama dalam menciptakan kesadaran terhadap alam dan lingkungan.

     musibah banjir kali ini dapat menjadi momentum bagi suatu kerja kolektif. Pencegahan banjir tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus melibatkan beragam pendekatan yang tepat. Selain solusi teknis itu memerlukan landasan teologis yang kuat, masalah banjir dan berbagai kerusakan lingkungan tidak dapat dipecahkan melalui pendekatan teknis semata. Kerusakan ekologis sebenarnya juga disebabkan kesalahan pendekatan teologis terhadap alam, sebab ekologi adalah bagian dari weltanschauung religius.
     Krisis ekologi=krisis spiritual
Banjir kali ini menunjukkan krisis ekologi, dan krisis ekologi pada dasarnya adalah krisis spiritual. Bencana alam tidak bisa dialamatkan pada fenemona alam semata. Eksploitasi eksesif, perusakan habitat, konsumsi eksesif, dan penyalahgunaan sumber-sumber daya alam hanya dilakukan manusia yang mengalami kekeringan spiritual.
     Banjir dan kerusakan alam juga merupakan dampak individualisme dan egoisme, selain materialisme yang membuat manusia kering dari kesadaran ekologis. Begitu pula, kepentingan sesaat dan sempit menjadikan manusia tidak peduli dengan integritas dan kesehatan ekosistem Bumi.
    

     Upaya untuk penyelamatan lingkungan telah banyak dilakukan baik melalui penyadaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan (stake holders), upaya pembuatan peraturan, kesepakatan nasional dan internasional, undang-undang maupun melalui penegakan hukum. Penyelamatan melalui pemanfaatan sains dan teknologi serta program-program teknis lain juga telah banyak dilakukan.
     Islam mempunyai konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi, penyelamatan, dan pelestarian lingkungan. Konsep Islam tentang lingkungan ini ternyata sebagian telah diadopsi dan menjadi prinsip ekologi yang dikembangkan oleh para ilmuwan lingkungan. Prinsip-prinsip ekologi tersebut telah pula dituangkan dalam bentuk beberapa kesepakatan dan konvensi dunia yang berkaitan dengan lingkungan. Akan tetapi, konsep Islam yang sangat jelas tersebut belum dimanfaatkan secara nyata dan optimal.
     Maka, harus segera dilakukan penggalian secara komprehensif tentang konsep Islam yang berkaitan dengan lingkungan serta implementasi dan revitalisasinya. Konsep Islam ini kemudian bisa digunakan sebagai dasar pijakan (moral dan spiritual) dalam upaya penyelamatan lingkungan atau bisa disebut sebagai “teologi lingkungan”. Sains dan teknologi saja tidak cukup dalam upaya penyelamatan lingkungan yang sudah sangat parah dan mengancam eksistensi dan fungsi planet bumi ini. Permasalahan lingkungan bukan hanya masalah ekologi semata, tetapi menyangkut teologi.

     Pengertian “teologi” dalam konteks ini adalah cara “menghadirkan” dalam setiap aspek kegiatan manusia. Dalam bahasa lain, teologi dapat dimaknai sebagai konsep berpikir dan bertindak yang dihubungkan dengan “Yang Gaib” yang menciptakan sekaligus mengatur manusia dan alam. Jadi, terdapat tiga pusat perhatian (komponen) bahasan yakni Tuhan, manusia, dan alam, yang ketiganya mempunyai kesatuan hubungan fungsi dan kedudukan. Jadi, teologi hubungan anatara manusia dan alam dengan Tuhan adalah “konsep berpikir dan bertindak tentang lingkungan hidup yang mengintegrasikan aspek fisik (alam termasuk hewan dan tumbuhan), manusia dan Tuhan”.
     Hubungan manusia dan lingkungan dilihat sebagai bagian dari hubungan interaktif antara semua ciptaan Tuhan, yang dibentuk berdasarkan prinsip berserah diri kepada Tuhan yang sama. Berserah diri tidak semata-mata praktik ritual, karena kebaktian bersifat simbolik. Kesadaran manusia akan kehadiran Tuhan harus dibuktikan melalui perbuatan nyata dalam hubungannya dengan sesama manusia dan alam sekitar.
     Asas keseimbangan dan kesatuan ekosistem hingga saat ini masih banyak digunakan oleh para ilmuwan dan praktisi lingkungan dalam kegiatan pengelolaan lingkungan. Asas tersebut juga telah digunakan sebagai landasan moral untuk semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan lingkungannya. Akan tetapi, asa keseimbangan dan kesatuan tersebut masih terbatas pada dimensi fisik dan duniawiah dan belum atau tidak dikaitkan dengan dimensi supranatural dan spiritual terutama dengan konsep (teologi) penciptaan alam. Jadi, terdapat keterputusan hubungan antara alam sebagai suatu realitas dan realitas yang lain yakni yang menciptakan alam. Dengan kata lain, nilai spiritualitas dari asas tersebut tidak terlihat.



     Islam merupakan agama (jalan hidup) yang sangat memperhatikan tentang lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di dunia. Banyak ayat Al Quran dan hadis yang menjelaskan, menganjurkan bahkan mewajibkan setiap manusia untuk menjaga kelangsungan kehidupannya dan kehidupan makhluk lain di bumi. Konsep yang berkaitan dengan penyelamatan dan konservasi lingkungan (alam) menyatu tak terpisahkan dengan konsep keesaan Tuhan (yauhid), syariah, dan akhlak.
     Setiap tindakan atau perilaku manusia yang berhubungan dengan orang lain atau makhluk lain atau lingkungan hidupnya harus dilandasi keyakinan tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT, yang mutlak. Manusia juga harus bertanggungjawab kepada-Nya untuk semua nilai dalam etika. Bagi seorang Muslim, tauhid seharusnya masuk keseluruh aspek kehidupan dan perilakunya. Dengan kata lain, tauhid merupakan sumber etika pribadi dan kelompok, etika sosial, ekonomi dan politik, termasuk etika dalam mengembangkan sains dan teknologi.
Sumber:
http://klipingclipingduo.wordpress.com/tag/ekologi/
http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/12/Modul-14-Konservasi-Lingkungan-.doc.


studi kasus

 LONGSOR MENGHANTAM BANDUNG
          Sekitar 3 hari yang lalu, (8-9/4) "Tercatat 23 rumah rusak berat, 97 rumah terancam longsor dan 87 jiwa mengungsi akibat longsor di kecamatan Gununghalu, kecamatan Rongga dan kecamatan Cipongkor, kabupaten Bandung Barat," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,
                Tanah longsor ini dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (8/4) malam, dengan intensitas 50 mm selama berjam-jam tanpa henti. Selain itu, kondisi permukiman yang berada di tebing curam dan kondisi lereng yang dijadikan lahan pertanian semusim turut menjadi penyebab longsor.
                


      
          Berdasarkan laporan masyarakat dan aparat di Kecamatan Cililin, pada 26/2/2013 dirasakan gempa yang bersumber dari gempa 5,3 SR yang berpusat di darat di barat daya Cianjur dan dirasakan hingga di Bandung. Kondisi ini dapat memberikan pengaruh terhadap berkurangnya kekuatan struktur tanah atau terjadi retakan tanah yang kemudian terisi air saat hujan sehingga memicu longsor.
          Lantas bagaimana solusi bagi masyarakat? BNPB merekomendasikan, idealnya memang relokasi. Tetapi ini sulit dilakukan karena berkaitan dengan mata pencaharian dan sosial budaya masyarakat. Relokasi adalah pilihan terakhir dalam penanggulangan bencana karena faktanya sulit masyarakat dipindahkan.
                  Di Indonesia terdapat 124 juta jiwa masyarakat yang di daerah rawan longsor sedang hingga tinggi yang tersebar di 270 kabupaten/kota. Artinya ada 124 juta jiwa yang berdiam seperti mirip di Cililin tersebut.


  Data di atas dapat di simpulkan terjadinya longsor itu karena,
 Hujan yang terus menerus
Lereng terjal
Tanah dan batuan yang kurang padat dan tebal
Jenis tata lahan akibat sumber pertanian
Getaran atau gempa
Penggundulan hutan
Pengikisan
Erosi
Dan lainya yang di sebabkan terutama oleh ulah manusia yang kurang memperhatikan akibat dari kerakusan dan kecerobohan

    
         Maka sebagai penerus bangsa dan sekaligus untuk kehidupan yang lebih baik buat anak cucu kita, mari kita harus meencegah terjadinya longsor tersebut, diantarnya:
Jangan mencetak sawah dan membuat kolam air pada lereng bagian atas di dekat pemukiman, buatlah terasering/ sengkedan
Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan. (Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal.
Jangan menebang pohon di lereng atau pohon yang di gunakan untuk menahan air.
Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang terjal dan di bawah lerng bukit, usahalah Pembangunan rumah yang benar di lereng bukit.
Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak. Dan Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.




TAHAPAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR
Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di suatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan wilayah agar terhindar dari bencana..
Pemeriksaan
Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat diketahui penyebab dan cara penaggulangannya.
Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
Sosialisasi
Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain, mengirimkan poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat dan aparat pemerintah

KESIMPULAN DAN SARAN
Gunakanlah akal kita untuk berfikir lebih jauh bagaimana melakukan sesuatu yang timbulnya tidak berakibat fatal
Janganlah menebang hutan baik di lereng maupun di daerah yang resapan airnya kurang, karena peran hutan sangat penting buat menyerap air dan terjadinya longsor
Buatlah pemukiman pada daerah yang  jauh dari lereng atau sungai, karena dapat terjadinya rawan longsosungair
Bunglah sampah atau benda yang dapat menyumbat pada aliran sungai, sebab akan mengakibatkan tergenangnya air danberdampak pada longsor ataupun banjir
sumber:
http://www.beritalingkungan.com/2013/03/konversi-hutan-penyebab-longsor-di.html
http://piba.tdmrc.org/content/pencegahan-terjadinya-bencana-tanah-longsor
http://piba.tdmrc.org/content/faktor-penyebab-tanah-longsor
sumber  gambar:
http://muslimahwahdahbandung.blogspot.com/2010/02/peduli-korban-banjir-longsor-di-bandung.html

    SEKIAN

CARA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PURWOKERTO

CARA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PURWOKERTO

Dalam dua tahun terakhir, ketika musim hujan tiba, beberapa wilayah di kota Purwokerto dilanda banjir. Hal itu berbeda dari 5 tahun lalu sehingga persoalan banjir di lingkungan menjadi keprihatinan warga Kota Satria ini. Pesatnya pertumbuhan kota, memberikan dampak tersendiri, terlebih upaya mengantisipasi dampak banjir belum dilakukan secara komprehensif.
Meski belum separah Jakarta atau kota besar langganan banjir yang lain, kondisi ini perlu penanganan cepat dan terpadu, melibatkan semua pihak, termasuk jajaran pemkab. Jika tidak, geliat pembangunan di ibu kota Kabupaten Purwokerto ini akan “tenggelam” dalam problematika banjir. Adapun wilayah pemukiman yang sering mendapat ”jatah” banjir adalah Perumahan Karang Pucung Permai di Kecamatan Purwokerto Selatan.
Instansi yang terkait selalu mengembalikan pada persoalan teknis. Misalnya mendalihkan pada kurang baiknya kondisi saluran pembuangan air/ drainase di tepi jalan-jalan utama kota, keterbatasan anggaran. Namun Pemkab Banyumas sudah menyiapkan materplan penataan drainase.
Penyikapan terhadap kompleksitas persoalan lingkungan, termasuk banjir, tidak bisa melupakan unsur manusia. Alasan dan penyelesaian teknis mengatasi banjir harus dibarengi dengan upaya revitalisasi sosiologi. Artinya bagaimana menciptakan suatu kondisi agar semua orang saling berinteraksi guna menjaga lingkungannya hingga terbebas dari banjir.
Salah satunya bisa kembali mengaktifkan kerigan, yaitu pola gotong-royong atau kerja bakti massal, yang sejatinya menjadi salah satu kearifan. Pada zaman dulu, pembuatan saluran air, kegiatan bersih desa, atau membersihkan lingkungan, selalu dilakukan dengan memakai pola itu.
Lewat kerigan pula, pada 1998 Purwokerto mendapat penghargaan dari WHO karena berhasil membebaskan daerah itu dari serangan demam berdarah dengue (DBD). Waktu itu masyarakat menjabarkan kearifan lokal tersebut dalam wujud piket bersama memberantas sarang nyamuk.
Pemda bersama warga Purwokerto sebenarnya bisa menerapkan kerigan untuk mencegah banjir. Misalnya sekelompok warga secara bergilir membersihkan saluran air/ drainase di lingkungan masing-masing. Kerja bakti itu bisa digagas secara tidak formal atau formal, misalnya menjadi kebijakan pemkab yang pada hari tertentu mengajak warga bersih-bersih saluran.
Gotong-royong membersihkan saluran kota yang mengalami pendangkalan sudah dirintis warga Purwokerto Selatan, melibatkan unsur BKM dan LPMK Kelurahan Purwokerto Kulon, Satgasgana, personel Koramil dan Polsek Purwokerto Selatan, serta anggota Laskar Merah Putih. Kegiatan itu bisa menjadi contoh bagi warga wilayah lain di Purwokerto.
Bentuk kerigan kedua adalah bersama-sama memahami dan menyosialisasikan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Salah satu kegiatan yang bisa dikategorikan merusak lingkungan adalah kebiasaan buruk sebagian warga Purwokerto membuang sampah di sungai. Penyosialisasian regulasi itu akan menyadarkan warga untuk tidak lagi membuang sampah ke saluran/ sungai, utamanya Kali Bener dan Kali Kranji, dua sungai besar yang melintasi kota, dan belakangan ini pada musim hujan sering meluber karena mengalami pendangkalan akibat banyak sampah.
Bentuk kerigan yang ketiga adalah membentuk komunitas gerakan cinta lingkungan, yang bisa dimulai dari lingkup terkecil, yaitu RT, RW, desa, dan seterusnya. Anggota komunitas ini memfokuskan pada berbagai kegiatan yang bersifat menjaga, memelihara, dan melestarikan lingkungan. Wujud kegiatannya bisa bersama-sama membersihkan lingkungan secara rutin, menghijaukan kota, dan menyosialisasikan pentingnya pelestarian lingkungan kepada pelajar atau anggota masyarakat.
Bila unsur pemerintah, swasta, dan masyarakat, merasa terpanggil mengimplementasikannya lewat pola kerigan, Purwokerto dan kota lain bisa terbebas dari banjir dan lingkungannya pun terjaga.

sumber:
http://www.pikiran-rakyat.com/node/185633


MANFAAT MELAKUKAN AUDIT LINGKUNGAN

MANFAAT MELAKUKAN AUDIT LINGKUNGAN
PRESENTASE BY
IQBAL AMRULLAH 41612110047
RATIH WIJAYANTI
41612110050

1. Audit lingkungan merupakan alat manajemen, akan tetapi dapat juga digunakan sebagai alat dari badan pengatur dan setiap kelompok yang berhubungan dalam menilai kinerja lingkungan.
2. Audit lingkungan harus sistematis (bukan semarangan), didokumentasikan, berkala (bukan hanya sekali), dan obyektif (tidak menutupi kesalahan).
3. Audit lingkungan meningkatkan kinerja / performa.
4. Tujuan audit lingkungan adalah memberi kontribusi untuk mengamankan lingkungan.
5. Audit lingkungan merupakan bagian dari sistem manajemen.
6. Audit lingkungan berhubungan dengan menilai kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan persyaratan peraturan, akan tetapi juga dengan standar yang sesuai menurut pandangan manajemen.
    Audit lingkungan menyatakan secara tidak langsung gagasan berikut :
A. Sekumpulan pengaturan lingkungan yang direncanakan dan prosedur-prosedur, yaitu perusahaan dan semua manajemen serta stafnya menyadarinya.
B. Termasuk persyaratan legal dan juga tujuan manajemen.
C. Suatu penilaian apakah pengaturan yang direncanakan secara efektif dimplementasikan dan apakah mereka cocok untuk memenuhi kebijakan lingkungan perusahaan.
Mengapa audit lingkungan dilakukan ?
 Keinginan dewan direksi atau CEO untuk mendapatkan kepastian bahwa perusahaan bertanggung jawab dan secara memadai menangani tanggung jawab lingkungannya.
 Inisiatif manajemen tingkat yang lebih rendah atau menengah untuk memperbaiki aktivitas pengelolaan lingkungan yang ada dan mengejar apa yang perusahaan lain sedang lakukan.
 Kejadian dari masalah atau kecelakaan lingkungan.
 Tanggapan terhadap suatu keinginan untuk mengantisipasi dan menghadapi masalah potensial.
Manfaat Audit Lingkungan
Dari definisi diatas dapat juga dimengerti apa manfaat dari audit lingkungan tersebut, antara lain adalah :
 Untuk meningkatkan efektifitas manajemen dan rasa memperbaiki aktifitas pengelolaan lingkungan yang ada Audit lingkungan di Indonesia, Sesuai dengan GBHN 1993, sistem yang dianut dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan. “Pembangunan yang dilakukan untuk mengolah sumber daya alam, tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.”
 Dasar hukum upaya pelestarian lingkungan hidup adalah Undang undang no 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup.
 Pelaksanaan audit lingkungan hidup bersifat sukarela dan pemerintah tidak mewajibkan semua perusahaan melakukan audit lingkungan, namun pemerintah berhak melakukan pemeriksaaan.
TUJUAN DAN FUNGSI AUDIT LINGKUNGAN
Tujuan dan Fungsi Audit Lingkungan
Tujuan audit lingkungan sangatlah luas, tergantung sudut pandang yang kita lihat. Dibawah ini adalah pendapat para ahli terhadap tujuan audit lingkungan :
 Menurut Grant Ledgerwood, Elizabeth Street, dan Riki Therivel, bahwa audit lingkungan mempunyai 3 tujuan yang luas, yaitu :
1. Ketaatan terhadap peraturan.
2. Bantuan untuk akuisisi dan penjualan aktiva.
3. Pengembangan korporat terhadap misi penghijauan.
 Menurut The International Chamber of Commerce :
Audit lingkungan merupakan pengujian yang sistematis dari interaksi antara setiap operasi usaha dengan keadaan sekitarnya.
 Apabila beroperasi secara efektif, suatu sistem manajemen lingkungan korporat memberikan manajemen pengetahuan yaitu :
1. Perusahaan mentaati hukum dan peraturan lingkungan.
2. Kebijakan & prosedur secara jelas didefinisikan dan diumumkan ke seluruh organisasi.
3. Risiko korporat yang berasal dari risiko lingkungan dinyatakan dan berada dibawah pengendalian.
4. Perusahaan mempunyai sumber daya dan staf yang tepat untuk pekerjaan lingkungan, menggunakan sumber daya tersebut, dan dapat mengendalikan masa depan suber daya tersebut.


Sistem manajemen lingkungan terdiri dari beberapa fungsi yang saling berkaitan :
1. Perencanaan.
2. Pengorganisasian.
3. Menuntuk & mengarahkan.
4. Mengkomunikasikan.
5. Mengendalikan & menelaah.
Dengan fungsi manajemen lingkungan yang saling berkaitan tersebut dapat disimpulkan fungsi audit lingkungan,yaitu :
a. Upaya peningkatan pentaatan terhadap peraturan : misal baku mutu lingkungan.
b. Dokumen suatu usaha pelaksanaan :
• SOP (Prosedur Standar Operasi).
• Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan.
• Tanggap Darurat.
c. Jaminan menghindari kerusakan lingkungan.
d. Realisasi dan keabsahan prakiraan dampak dalam dokumen AMDAL.
e. Perbaikan penggunaan sumberdaya (penghematan bahan, minimasi limbah, identifikasi proses daur hidup).

Penyebab dari kondisi industri yang berisiko adalah :
1. Orang yang tidak memahami peraturan dan prosedur secara baik,sehingga tidak memperhatikan setiap detil pekerjaan.
2. Fasilitas fisik yang tidak memadai.
3. Sistem manajemen yang terbatas.
4. Prosedur yang tidak memadai, tidak sesuai atau kuno.
5. Kekuatan eksternal, seperti gempa bumi, angin topan/badai, kerusuhan / huru-hara, dan sabotase.
6. Tekanan internal yang bersaing (memperoleh laba sebanyak-banyaknya).









Prinsip Dasar Audit Lingkungan
Sebenarnya prinsip dalam audit lingkungan tergantung pelaksana atau auditor masing masing, akan tetapi disini terdapat prinsip yang mendasar yaitu adalah :
a. Karakteristik.
1. Metodologi Komprehensif.
2. Konsep pembuktian dan pengujian.
3. Pengukuran dan standar yang sesuai.
4. Laporan tertulis.
b. Kunci Keberhasilan.
1. Dukungan pihak pimpinan.
2. Keikutsertaan semua pihak.
3. Kemandirian dan obyektifiktas auditor.
4. Kesepakatan tentang tata laksana dan lingkup audit
Pelaksanaan Audit Lingkungan di Indonesia

Ketika melihat audit lingkungan, kadang terpikir ini adalah sebuah ruang untuk menjaga tetap berkualitasnya kondisi lingkungan hidup. Dalam pembelajaran, terlihat jelas bahwa audit lingkungan hanya merupakan sebuah kesukarelaan. Bahkan yang dibelajarkan adalah audit lingkungan dalam ISO 14000, bukan pada audit lingkungan yang termaktub dalam perundang-undangan negeri ini.
Kementerian Lingkungan Hidup sendiri telah mengeluarkan turunan UU mengenai audit lingkungan, yaitu KepMenLH No 30/2001 [p], juga sebelumnya pada KepMenLH No 42/1994.
Gaung Audit Lingkungan mulai menggema ketika WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) berpendapat bahwa sistem AMDAL yang ada sepatutnya dilengkapi dengan audit lingkungan.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Recyler, Robot yang Peduli Go Green


 

Recyler, Robot yang Peduli Go Green

Di indonesia tempat pembuangan sampah paling terbesar yaitu di Bantar Gebang, Jakarta. Dalam sehari ada ratusan ribu ton sampah yang masuk ke sana. yang akan mengakibatkan terjadinya dampak negatif bagi lingkungan dan pemanasan global. oleh karena itu kita sebagai penerus bangsa wajib memecahkan pokok masalah tersebut.
Memilah-milah sampah bukanlah pekerjaan mudah yang bisa dilakukan dalam waktu singkat. Belum lagi jika sampah yang ada merupakan hasil dari proses penghancuran obyek untuk didaur ulang kembali. Debu, partikel berbahaya, benda tajam serta beratnya akan memperlambat proses pemilahan.
Berangkat dari hal itu, sebuah perusahaan yang berpusat di Finlandia, ZenRobotics, membuat sebuah robot yang kelak menggantikan tugas manusia dalam memilah-milah sampah. Recycler, nama yang dipersiapkan bagi robot tersebut, merupakan bagian dari sebuah sistem daur ulang sampah modern. Tugasnya hanya mengambil sampah yang berjalan di atas conveyor-belt dan memisahkannya berdasar jenis sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya. Sampah yang diambilnya akan diletakkan pada saluran yang menuju fasilitas daur ulang yang sesuai.
Untuk melaksanakan tugasnya dengan tepat dan cepat, Recycler bisa dipasang lebih dari satu. Setiap robotnya dilengkapi dengan sederetan sensor, mulai dari sensor berat, x-ray,scanner 3D, barcode, infra merah hingga cahaya tampak. Untuk mengolah data yang diterima dari semua sensor tersebut, Recycler mengandalkan kecerdasan tiruan dengan algoritma yang diadopsi dari celebrum, bagian otak manusia yang bertanggung jawah terhadap koordinasi dan pewaktuan setiap gerakan.
Selain membuat Recycler untuk skala industri, rencananya ZenRobotics juga berencana membuat versi yang lebih kecil yang tentunya tepat digunakan untuk memilah-milah sampah rumah tinggal. Menurut ZenRobotics, dengan kelebihan Recycler tersebut material yang bisa didaur ulang kembali dari sampah menjadi lebih banyak, dalam uji cobanya pada bulan Februari lalu, robot tersebut mampu mengidentifikasi 50% sampah yang diberikan kepadanya. Selain itu pemakaian Recycler juga mengurangi timbunan di tempat pembuangan sampah, mengurangi biaya transportasi, dan mengurangi resiko kesehatan bagi pekerja yang melakukan pemilahan manual.
berikut alat alat lain yang dapat di gunakan dalah pemilahan sampah diantaranya:
1. MAGNETIC SEPARATOR
Magnetic separator merupakan peralatan sederhana yang digunakan untuk memisahkan logam dari sampah. Magnet yang digunakan di alat ini bisa bersifat permanen ataupun sebuah elektromagnet. Memiliki 3 macam bentuk: silinder magnet, katrol/rantai magnet, danmagnetic belt. Peletakan magnet dalam pemilahan material dilakukan secara sejajar dengan aliran, bersebrangan dengan aliran, ataupun secara elevasi seperti pada katrol magnet.
2. EDDY CURRENT DEVICE(aluminium separator)
Aluminum separator menggunakan magnet permanen ataupun elektromagnet untuk menciptakan arus listrik yang menyebabkan kaleng/bahan alumunium (logam selain besi) terpisah dan keluar dari material lainnya. Pemilahan alumunium ini bisa dilakukan diconveyor troli ataupun tanjakan (Peer Consultants, P.C., 1991).
3. DISCS SCREEN
Discs Screen merupakan piringan-piringan yang berputar searah dan disusun secara pararel dalam sebuah barisan yang teratur. Piringan di setiap baris terletak ditengah-tengah antara 2 piringan barisan yang lain. Barisan piringan tersebut membentuk suatu pola yang teratur, dan diantara piringan tersebutlah terdapat celah yang akan menjatuhkan material-material yang berukuran kecil, misalnya pasir dan pecahan kaca. Untuk material lain yang tidak tersaring akan berjalan terus seperti fungsi pada conveyor. Material yang basah dan berserabut bisa melapisi dan membungkus piringan-piringan, sehingga menyebabkan celah tersebut tertutupi. Sedangkan material kasar seperti pecahan kaca dan pasir, bisa mengkikis pinggiran piringan-piringan dan memperlebar celah pada discs screen. Disamping itu material yang besar bisa menghalangi material kecil yang berada di atasnya untuk lolos melewati celah tersebut. Keadaan seperti keterangan di atas mempengaruhi kinerja discs screen
4. TROMMEL SCREEN
Trommel merupakan sebuah saringan silinder yang berputar, umumnya aliran material bergerak menurun. Permukaan saringan berupa jalinan kawat teratur atau plat dengan lubang teratur. Perputaran trommel meningkatkan efektifitas dari proses pemilahan, karena bisa memisahkan material yang saling menyatu/melekat ataupun memisahkan material dari wadahnya. Trommel ukuran besar (diameter 8-10ft, panjang 50ft) banyak digunakan untuk memisahkan wadah/kardus besar dan ataupun kertas koran dari campuran kertas-kertas ataupun dari wadah-wadah yang bercampur (terutama dari kardus-kardus kaca). Trommelukuran kecil (diameter 1-2ft, panjang 2-4ft) digunakan untuk pemilahan label dan tutup botol dari pecahan gelas. Untuk ukuran kecil kadang-kadang menggunakan tambahan hembusan udara untuk membantu proses pemilahan
Faktor yang mempengaruhi efisiensi pemilahan dari trommel:
  • Karakteristik dan jumlah sampah.
  • Ukuran dan kemiringan trommel.
  • Kecepatan putaran.
  • Ukuran dan jumlah lubang.H
5. VIBRATING SCREEN
Vibrating screen merupakan saringan yang terbuat dari jalinan kawat atau plat berlubang yang digunakan untuk memisahkan material yang relatif padat, kering, dengan ukuran kecil.Vibrating screen lebih toleran dengan material berserabut dibandingkan dengan peralatan yang lain. Material yang basah dan lengket merupakan suatu masalah yang bisa menyebabkan penyumbatan lubang saringan sehingga menyebabkan efektifitas menurun. Material dengan ukuran besar dengan bentuk yang bengkok-bengkok dan tumpukan material yang terlalu banyak bisa mengurangi efektifitas penyaringan
6. OSCILLATING SCREEN
Oscillating screen mempunyai spesifikasi seperti vibrating screen kecuali pada gerakan yang dilakukan dengan gerakan berputar/berotasi
7. TRAVELLING CHAIN CURTAIN
Traveling chain curtain tersusun dari satu sampai beberapa baris rantai yang saling bertautan membentuk tirai dan berputar seperti sebuah conveyor rantai yang berputar secara tegak lurus. Tirai ini menyebabkan material yang cukup padat/keras (misal: kaca) jatuh/turun melewatinya untuk material lunak/ringan (misal: plastik) tetap terus terbawa ke sisi yang lainnya. Efisiensi dari alat ini tergantung dari jumlah loading material, loading yang berlebihan menyebabkan material yang ringan untuk jatuh dibandingkan ikut terbawa ke sisi yang lain
8. AIR CLASSIFIER
Air classifier menggunakan aliran udara untuk memisahkan material-material yang ringan (misal: plastik, kertas) dari material-material yang berat (misal: logam, kaca). Selain pengaruh dari berat, ukuran, luas, dan kekuatan aliran udara mempengaruhi proses pemilahan. Seperti kaleng alumunium dengan aliran udara yang besar dibandingkan dengan berat kaleng tersebut akan terbawa aliran udara seperti material-material ringan lainnya, dibandingkan dengan kertas basah yang kusut tidak akan terbawa aliran udara seperti material-material berat lainnya.
sumber:
http://www.planethijau.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=70&artid=1591
http://jujubandung.com/2012/06/20/peralatan-pemilah-instalasi-pengolahan-sampah/

KEBUTUHAN FISIK MANUSIA

KEBUTUHAN FISIK  MANUSIA
PRESENTASE By:
IQBAL AMRULLAH: 41612110047
RATIH WIJAYANTI: 41612110050


    Hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) adalah suatu teori tentang sumber motivasi manusia yang dicetuskan oleh Abraham Maslow melalui makalahnya yang berjudul "A Theory of Human Motivation" dalam jurnal Psychological Review pada tahun 1943. Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan manusia terbagi dalam 5 kategori, yaitu
1.Fisiologi/fisik,
2.Keamanan,
3.Sosial,
4.Harga diri, dan
5.Aktualisasi diri.

    Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda.
Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia:

1. penyakit(fisiologis dan psikologis)
2. hubungan keluarga
3. konsep diri
4. tahap perkembangan(biologis, psikologis,sosial dan spiritual)

   Menurut Maslow, kebutuhan pada kategori yang lebih rendah perlu dipenuhi sebelum suatu kategori yang lebih tinggi dapat berperan sebagai motivator bagi seseorang.
     Dari kebutuhan kelima tersebut, kebutuhan yang mendapatkan perhatian yang lebih besar di bandingkan dengan kebutuhan yang lainya untuk segera terpenuhi adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik. Kebutuhan ini juga di istilahkan  dengan “ kebutuhan fisiologis ”.
     Contoh dari kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, seks, pakaian, udara segar dan lain sebaginya. Kebutuhan ini berada pada kebutuhan level paling utama untuk kelangsungan hidup manusia.
     Menurut Abraham Maslow ( dalam Bill S. Reksadjaya, 1981), suatu kebutuhan dinamakan “ kebutuhan dasar “ jika memenuhi syarat berikut: 
*Apabila hal yang dibutuhkan itu tidak ada atau tidak terpenuhi, maka akan timbul penyakit atau gangguan pada dirinya (psikologis).
 *Apabila yang dibutuhkan itu ada atau ada atau terpenuhi, maka dapat mencegah terjadinya penyakit.
* Apabila seseorang mampu mengendalikan terpenuhinya kebutuhan tersebut, maka dapat menyembuhkan penyakit dan menghilangkan timbulnya gangguan pada dirinya.

*Dalam beberapa situasi tertentu yang kompleks, kebutuhan ini lebih di pilih atau  lebih penting oleh orang yang berada dalam keadaan kekurangan dibanding dengan kebutuhan yang lain.
*Kebutuhan ini tidak terlalu aktif atau menonjol secara faungsional pada kondisi normal. akan tetapi dan akan berdampak buruk bagi organ organ lain jika tidak terpenuhi.
   Menurut Maslow orang dikatakan sehat adalah orang yang prioritas kebutuhanya sudah berada pada pengembangan potensi atau akulturasi diri.
    Apabila digambarkan dalam bentuk piramida kebutuhan fisik menempati posisi paling atas. Dampaknya apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi maka akan terjadinya penyimpagan tingkah laku bagi individu yang bersangkutan, dan tidak akan ada fungsi untuk melakukan suatu kegiatan.
The End

KEBAKARAN DI GUNUNG CEREMAI, KOTA KUNINGAN

KEBAKARAN DI GUNUNG CEREMAI, KOTA KUNINGAN

kebakaran hutan di kota kuningan kemarin, telah menyebabkan banyak kerugian di semua pihak, karena kebakaran tersebut semakin meluas di kota Kabupaten Kuningan. Hingga kemarin, kebakaran hutan telah merembet ke Kebun Raya Kuningan di Kecamatan Pasawahan.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, kebakaran mulai terjadi Senin sekitar pukul 10.30 WIB dengan sumber api berasal dari tiga titik berbeda. Kencangnya tiupan angin membuat api mudah membesar hingga merembet ke segala arah.Kebakaran ini terus meluas dan membakar hutan pinus di 11 blok yang masuk dalam Desa Padabeunghar dan Pasawahan.
“Titik api pertama ditemukan di Blok Silayur,Cileutik,dan Lebak Reundeu. Akibat angin kencang, kebakaran semakin meluas hingga merembet ke sebagian Kebun Raya Kuningan,” Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai Wilayah I Mokh Ridwan, kemarin. Dia menyebutkan, saat ini upaya pemadaman terus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak mulai dari petugas TNGC, Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI, Polri dan partisipasi dari masyarakat seperti pecinta alam dan ormas lingkungan hidup.Titik api masih menyala di beberapa lokasi akibat upaya pemadaman yang belum sempurna.
Sementara itu, kebakaran juga menyebabkan sekitar 30 hektare kawasan Kebun Raya Kuningan di Desa Pada beunghar hangus terbakar. Walaupun api telah berhasil dipadamkan, pihak Kebun Raya Kuningan masih menempatkan personel untuk mengantisipasi kebakaran kembali terjadi.
Mereka akan segera membuat sekat bakar di daerah yang berbatasan dengan hutan alam dengan maksud api tidak sampai menjangkau ke sana. Selain itu, mereka akan berjaga-jaga siang dan malam dengan perbekalan yang memadai hingga api dipastikan aman. Ridwan mengungkapkan, kebakaran hutan Ciremai kini telah menjangkau 20 blok dari sebelumnya hanya 11 blok saja. Namun sebagian besar kawasan tersebut sudah padam dan kini masih tersisa empat blok yang masih menyala dan sedang dalam upaya pemadaman. Proses pemadaman kebakaran kali ini tergolong sulit karena kondisi alangalang yang teramat kering ditambah angin kencang membuat api mudah membesar. Upaya pemadaman pun masih menggunakan metode tradisional yaitu menggunakan sistem sekat bakar dan memadamkan dengan batang pohon basah dan gedebong pisang.
Sebab akibat terjadinya kebakaran karena ulah manusia yang membakar sampah dan lupa memadamkanya, dan akhirnya merembet ke ilalang dan di susul oleh angin yang kencang yang akhirnya api membesar. Oleh karena itu berhati hati lah jika menyalakan api di daerah yang kering dan banyak unsur unsur benda yang dapat menimbulkan kebakaran.
sumber:
http://www.jabarmedia.com/2012/09/giliran-hutan-gunung-susuru-terbakar/


ALTERNATIF PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TERPADU DI WILAYAH BANJARAN

Presentase pertemuan 12
IQBAL AMRULLAH
41612110047

ALTERNATIF PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR
LIMBAH INDUSTRI TERPADU DI WILAYAH BANJARAN

         Wilayah Banjaran terdiri dari 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Banjaran, Pameungpeuk, Arjasari, dan Cimaung dengan luas lahan total ± 19 Ha. Dengan jarak ± 15 km ke arah timur dari Kota Soreang sebagai Ibukota Kabupaten Bandung Banjaran. Menurut RUTR Kota Banjaran Tahun 1999 Jenis industri di Wilayah Banjaran didominasi oleh Industri Tekstil yang tersebar di Kecamatan Banjaran dan Pamenungpeuk.
         Kegiatan produksi di industri akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan akibat dari pemakaian air yang berlebihan dan pembuangan limbah cair hasil produksi yang belum terolah ataupun yang sudah terolah tetapi tidak maksimal. Maka dari itu untuk menjamin maksimalnya pengolahan limbah cair sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 6 Tahun 1999 mengenai Baku Mutu Air Buangan Industri Tekstil, diusulkan untuk membangun suatu IPAL Terpadu.
    

METODOLOGI
             Hal pertama yang dilakukan dalam melakukan desain awal ini adalah mencari datatentang kondisi, kuantitas, dan karakteristik air buangan industri. Data–data awal diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung dan BPLHD Jawa Barat. Survey ke industri–industri juga dilakukan dengan memberikan kuesioner yang harus diisi oleh industri. Pertanyaan menyangkut jenis industri, jumlah produksi, kualitas air limbah yang dihasilkan, sudah atau belum memiliki IPAL dan tanggapan terhadap kemungkinan dibangunnya IPAL Gabungan. Selanjutnya dilakukan analisis teknis dan ekonomi untuk menentukan alternatif pengolahan yang akan digunakan. Analisis teknis dilakukan berdasarkan data kuantitas dan kualitas limbah cair.
             Setelah dilakukan perhitungan dimensi perpipaan dan peralatan lainnya di dapat biaya konstruksi (fixed cost) dan biaya operasional dan perawatan (variabel cost). Alternatif terpilih adalah alternatif yang mempunyai biaya paling kecil.


DASAR PERENCANAAN
             Rencana IPAL gabungan industri dimulai dari perencanaan jalur pengumpul limbah. Hal utama yang menjadi tinjauan dalam perencanaan sistem penyaluran limbah menuju IPAL gabungan industri adalah debit limbah yang dihasilkan. Air buangan akan dikumpulkan dalam saluran riol pengumpul, kemudian dialirkan ke dalam riol pusat menuju IPAL sebelum dibuang ke badan air penerima.
             Sistem penyaluran air buangan menggunakan sistem saluran tertutup yaitu dengan jaringan pipa bawah tanah dengan menggunakan sistem gravitasi dan pemompaan. Sistem ini digunakan dengan pertimbangan agar material-material lain selain air limbah yang akan diolah tidak ikut terbawa selama perjalanan air limbah di dalam sistem penyaluran. Periode perencanaan IPAL terpadu ini adalah 20 tahun. sumber limbah cair skala menengah ke atas yaitu terdiri dari: 13 industri, 11 diantaranya industri tekstil, 1 industri kertas dan 1 industri sepatu.

             Kuantitas air buangan dihitung berdasarkan besarnya jumlah debit air buangan yang akan masuk ke IPAL. Debit pengolahan limbah cair diambil berdasarkan debit rata-rata keseluruhan pada periode perancangan yaitu 160 l/detik. Debit air buangan industri maksimum adalah 240 l/detik dan minimum adalah 48 l/detik, atau sekitar 150% dan 30% dari debit rata-ratanya, Air buangan yang akan diolah merupakan air buangan industri yang memiliki karakteristik pencemar yang relatif sama.



ALTERNATIF PENGOLAHAN
             Pengolahan yang akan digunakan adalah pengolahan dengan kombinasi kimia-biologi. Pengolahan ini banyak diterapkan pada industri tekstil. Pengolahan kimia dilakukan dengan koagulasi-flokulasi melalui penambahan besi sulfat atau alum atau besi klorida dengan kapur (lime). Kombinasi tersebut akan membentuk presipitat kalsium sulfat yang mampu mengadsorbsi warna air buangan.
             Proses ini juga berfungsi untuk menyisihkan zat padat tersuspensi di dalam air buangan melalui mekanisme destabilisasi koloid serta menyisihkan BOD dan COD dengan efisiensi rendah pada kisaran pH 5-6. Pengolahan biologi berfungsi untuk menurunkan BOD dan COD  sehingga dihasilkan bentuk lumpur biologi (padatan tersuspensi) yang dapat terendapkan. Keuntungan sistem ini adalah biaya operasional dan perawatan yang murah. Sedangkan kerugian sistem ini adalah kebutuhan lahan yang luas serta terbentuknya lumpur dari proses pengolahan yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.






             Alternatif pengolahan pengolahan biologis yang diajukan antara lain : completely mixed activated sludge (CMAS), oxydation ditch dan kontak stabilisasi. Pengajuan ketiga alternatif di atas berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
1. Pengolahan yang menitikberatkan pada proses pengolahan dengan lumpur aktif.
2. Efisiensi pengolahan dari ketiga unit diatas telah memenuhi baku mutu efluen yang direncanakan, yaitu sekitar 85-90 %.
3. Aspek teknis, yaitu tersedianya lahan yang luas, dan 3 jenis unit pengolahan tersebut sudah tidak asing lagi di Indonesia sehingga diharapkan sudah ada tenaga ahli yang berpengalaman baik untuk operasional maupun perawatan, dan barang-barang penunjang operasionalnya tidak terlalu sulit ditemukan.
4. Lokasi IPAL jauh dari permukiman penduduk sehingga tidak akan memberikan pengaruh buruk terhadap lingkungan masyarakat.

KESIMPULAN
             Tujuan makalah ini adalah menentukan jalur pengumpul dan lokasi IPAL Terpadu serta menentukan alternatif perencanaan IPAL  Terpadu di wilayah Banjaran. Terdapat 13 industri yang akan dilayani dengan debit rata-rata gabungan sekitar 160 l/s. Hasil pertimbangan analisis ekonomi awal, untuk jalur pengumpul dan lokasi IPAL Terpadu dipilih alternatif II yang berlokasikan di Rancatungku. Biaya yang diperlukan untuk konstruksi jalur perpipaan adalah Rp6.927.180.000 dan untuk biaya operasi dan perawatan Rp 587.200.320. Setelah mempertimbangkan aspek teknis dan analisis ekonomi awal alternatif pengolahan biologi, maka alternatif pengolahan adalah pengolahan biologi dengan kontak stabilisasi.
             Biaya konstruksi untuk pembangunan IPAL terpadu adalah Rp 32.587.050 dan biaya operasi dan perawatan sebesar Rp 5.776.863.000 IPAL Terpadu ini direncanakan mengolah limbah industri sampai 20 tahun ke depan. Biaya dasar pengolahan yang akan dibebankan ke industri industri adalah Rp 3.500/m3, biaya pengolahan ini bervariasi sesuai dengan kualitas limbah industri yang akan masuk
Sumber:  http://www.lingkungan-tropis.org/alternatif-perencanaan-instalasi-bram-prawiro


SEKIAN
&
TERIMA KASIH

AMDAL

Pengertian Analisis Mengenai Dampak LIngkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27 tahun 1999 pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan.

Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak, dan jika ya, maka akan diberikan jalan alternatif pencegahannya atau suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak peting terhadap lingkungan hidup.

Flow Kegiatan Amdal
Prosedure Amdal
Prosedur AMDAL terdiri dari :
1.Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
2.Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
3.Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
4.Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak


Penyusun Amdal
Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk menyusunkan dokumen AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL harus telah memiliki sertifikat Penyusun AMDAL dan ahli di bidangnya. Ketentuan standar minimal cakupan materi penyusunan AMDAL diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor 09/2000.
Pihak terkait
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah Komisi Penilai AMDAL, Pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan.
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengauh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan – alasan. yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.

AMDAL

Pengertian Analisis Mengenai Dampak LIngkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27 tahun 1999 pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan.

Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak, dan jika ya, maka akan diberikan jalan alternatif pencegahannya atau suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak peting terhadap lingkungan hidup.

Flow Kegiatan Amdal
Prosedure Amdal
Prosedur AMDAL terdiri dari :
1.Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
2.Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
3.Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
4.Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak


Penyusun Amdal
Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk menyusunkan dokumen AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL harus telah memiliki sertifikat Penyusun AMDAL dan ahli di bidangnya. Ketentuan standar minimal cakupan materi penyusunan AMDAL diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor 09/2000.
Pihak terkait
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah Komisi Penilai AMDAL, Pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan.
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengauh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan – alasan. yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.

tugas 5

  1. Begitu pula untuk kasus 2 “Pencemaran Citarum di Fase Terberat”, bagaimana opini anda ?
Jawab: Berkembangnya industri tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga dampak negatif, adanya pencemaran adalah salah satunya. Limbah yang tidak dikelola dengan baik, akan merugikan lingkungan. Oleh karena itu diperlukan tindakan tegas dari pihak yang berwenang seperti, PEMDA untuk membuat aturan yang ketat, dengan penyidikan berkala untuk memantau dijalankannya pengelolaan limbah dengan baik. Sehingga kerugian tidak akan menimpa masyarakat. Seperti pada artikel diatas, menurut saya kurangnya perhatian yang diberikan oleh pemerintah setempat terhadap pemilik pabrik, yang letakknya di wilayah Citarum, mengakibatkan terlambatnya pemberitahuan kepada warga bahwa Citarum sudah berada pada fase terberat, atau dikategorikan beracun.

tugas 5

  1. Pelajari kasus 1 “Pelayanan Air Minum Jakarta dan Pencemaran Air”. Berikan pendapat anda !
Jawab: Terbatasnya air bersih di Jakarta  akibat adanya pencemaran air, membuat warga jakarta yang memakai pelayanan PDAM sebagai pilhan utama dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Namun kondisi pelayanan yang diberikan oleh PDAM belum begitu memuaskan, warga mengaku air masih keruh dan berbau tidak sedap. Kualitas air sendiri sebetulnya lebih dipengaruhi oleh aktivitas manusia di lingkungan tersebut. Begitu juga dengan kebersihan dan pengelolaan limbah yang dilakukan oleh para pengelola industri yang membuang limbahnya ke DAS. Dibutuhkan kesadaran akan terbatasnya air bersih, dengan bertindak, bukan hanya komplain pada PAM.

tugas 5

  1. Jelaskan mengenai pengaruh logam berat yang terkandung dalam air dan pengaruhnya terhadap lingkungan !
Jawab: Logam berat yang terkandung dalam air yang melebihi batas akan membahayakan lingkungan, karena logam – logam tersebut akan mengendap ditubuh organisme yang merupakan rantai makanan, dan dalam jangka lama akan terakumulasi sebagai racun.

tugas 5

  1. Apa yang dimaksud dengan biochemical oxygen demand (BOD) dan cjemical oxygen demand ?
Jawab:
—  Biological Oxygen Demand (BOD)
Menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan–bahan buangan di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relativ jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut.
—  Chemical Oxygen Demand (COD)
COD Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur pencemar yang ada. COD dinyatakan dalam ppm (part per milion) atau ml O2/ liter.(Alaerts dan Santika, 1984). Pengukuran kekuatan limbah dengan COD adalah bentuk lain pengukuran kebutuhan oksigen dalam air limbah.

tugas 5

  1. Jelaskan mengenai sifat-sifat air tercemar !
Jawab: Untuk mengetahui apakah suatu air terpolusi atau tidak, perlu dilakukan pengujian untuk menetukan sifat air, yang umumnya diuji adalah:
  1. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas
  2. Suhu
  3. Warna, bau dan rasa
  4. Jumlah padatan
  5. Nilai BOD/COD
  6. Pencemaran mikroorganisme patogen
  7. Kandungan minyak
  8. Kandungan logam berat
Kandungan bahan radioaktif


tugas 5

  1. Jelaskan mengenai sifat-sifat air tercemar !
Jawab: Untuk mengetahui apakah suatu air terpolusi atau tidak, perlu dilakukan pengujian untuk menetukan sifat air, yang umumnya diuji adalah:
  1. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas
  2. Suhu
  3. Warna, bau dan rasa
  4. Jumlah padatan
  5. Nilai BOD/COD
  6. Pencemaran mikroorganisme patogen
  7. Kandungan minyak
  8. Kandungan logam berat
Kandungan bahan radioaktif


tugas 5

  1. Jelaskan pengelompokan mengenai bahan pencemar (polutan) !
Jawab:
  1. Padatan, air yang terpolusi selalu mengandung padatan yang dibedakan atas padatan organik dan anorganik
  2. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (oxygen-demanding wastes), oksigen dibutuhkan oleh bahan buangan dalam proses oksidasi.
  3. Mikroorganisme, air yang merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang berbahaya bagi kesehatan yang berasal dari berbagai sumber seperti, udara, tanah, lumpur, tanaman dan atau hewan hidup atau mati, kotoran manusia dan atau hewan, atau bahan organiklainnya.  .
  4. Komponen organik sintetik
  5. Nutrien tanaman
  6. Minyak
  7. Senyawa anorganik dan mineral
  8. Bahan radioaktif
  9. Panas


tugas 5

  1. Apakah air yang kita minum sehari-hari merupakan air murni ?
Jawab: Air minum pun bukan merupakan air murni. Meskipun bahan-bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkan dari air tersebut, tetapi air minum mungkin masih mengandung komponen-komponen terlarut.

tugas 5

  1. Berikan penjelasan mengenai pencemaran air !
Jawab: Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari dari keadaan normal,bukan dari kemurniannya.

tugas 5

  1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai air, bagaimana hubungannya peradaban manusia ?
Jawab: air adalah zat kimia yang penting dalam kebutuhan hidup sehari – hari. Semua makhluk membutuhkan air dalam setiap kegiatannya. Terlebih lagi manusia, bagi manusia air adalah sumber kehidupan, manusia bisa hidup tanpa makanan, namun tidak bisa hidup tanpa air. Sejak nabi Adam air di permukaan bumi ini tidak pernah habis, seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Mesopotamia yang disebut sebagai awal peradaban berada di antara sungai Tigris dan Euphrates. Peradaban Mesir Kuno bergantung pada sungai Nil. Pusat-pusat manusia yang besar seperti Rotterdam, London, Montreal, Paris, New York City, Shanghai, Tokyo, Chicago, dan Hong Kong mendapatkan kejayaannya sebagian dikarenakan adanya kemudahan akses melalui perairan.


Sabtu, 06 Juli 2013

tugas 4

   Buatlah lagu atau puisi mengenai “Pemanasan Global” !
Jawab:

Ada apa dengan bumi?
Pemanasan global telah mentransformasi bumi..
Sadar atau tidak, bumi sedang dalam perubahan..
Kita lah yag berperan dalam mentransformasi dan menaggulanginya..
Mari bergerak sekarang, sebelum terlambat..

tugas 4

Simak studi kasus dengan judul “Apa yang harus dilakukan oleh Indonesia untuk beradaptasi dengan dampak ekstrim pemanasan global ?” (Kasus 2), berikan pendapat saudara !
Jawab: Pemanasan global akan mengenai semua negara tanpa terkecuali Indonesia. Sebagai negara yang hidupnya sangat bergantung pada sumber daya alam, cara yang tepat dalam mengatasi dampak globalisasi adalah beradaptasi. Kemampuan adaptasi perlu didukung oleh pemerintah dan organisasi lingkungan, dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai berbagai dampak pemanasan global tsb.

tugas 4

Cermati studi kasus dengan judul “Dampak Pemanasan Global Tak Bisa Diperbaiki” (Kasus 1), tuliskan komentar anda !
Jawab: Menurut pendapat saya beberapa dampak dari pemanasan global memang ada yang tidak dapat diperbaiki, seperti mencairnya gletser atau lapisan es – yang dapat menaikkan permukaan laut beberapa meter, yang bisa dilakukan adalah cara mengantisipasi kenaikan permukaan air laut itu. Dengan diadakannya berbagai pertemuan yang membicarakan dampak pemanasan global, sangat diharapkan adanya upaya nyata dan partisipasi dalam menanggulangi dampak pemanasan global yang disebabkan oleh manusia itu sendiri.

tugas 4

Sebutkan beberapa alternatif untuk mengantisipasi dampak kenaikan muka air laut !
Jawab:
·           Relokasi ; alternatif ini dikembangkan apabila dampak ekonomi dan lingkungan akibat kenaikan muka air laut dan banjir sangat besar sehingga kawasan budidaya perlu dialihkan lebih menjauh dari garis pantai. Dalam kondisi ekstrim, bahkan, perlu dipertimbangkan untuk menghindari sama sekali kawasan-kawasan yang memiliki kerentanan sangat tinggi.
·           Akomodasi ; alternatif ini bersifat penyesuaian terhadap perubahan alam atau resiko dampak yang mungkin terjadi seperti reklamasi, peninggian bangunan atau perubahan agriculture menjadi budidaya air payau (aquaculture) ; area-area yang tergenangi tidak terhindarkan, namun diharapkan tidak menimbulkan ancaman yang serius bagi keselamatan jiwa, asset dan aktivitas sosial-ekonomi serta lingkungan sekitar.
·           Proteksi ;  alternatif ini memiliki dua kemungkinan, yakni yang bersifat hard structure seperti pembangunan penahan gelombang (breakwater) atau tanggul banjir (seawalls) dan yang bersifat soft structure seperti revegetasi mangrove atau penimbunan pasir (beach nourishment). Walaupun cenderung defensif terhadap perubahan alam, alternatif ini perlu dilakukan secara hati-hati dengan tetap mempertimbangkan proses alam yang terjadi sesuai dengan prinsip “working with nature


tugas 4

Bagaimana dampak kenaikan muka air laut ?
Jawab: (a) meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir, (b) perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove, (c) meluasnya intrusi air laut, (d) ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, dan (e) berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil.

tugas 4

Berikan penjelasan mengenai dampak pemanasan global bagi aktivitas social !
Jawab: Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi   masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit

tugas 4

Jelaskan pengaruh pemanasan global terhadap sector pertanian !
Jawab: Pertanian yang merupakan kegiatan atau sektor yang bergantung pada curah hujan juga menjadi suatu masalah dengan adanya pemanasan global. Karena dengan adanya pemanasan global cuaca menjadi sulit diprediksi, sehingga mempengaruhi pola tanam dan estimasi produk pertanian. Dampak yang dirasakan antara lain, kekeringan lahan sawah, atau bahkan banjir yang merendam sawah.

tugas 4

  Jelaskan hubungan antara konversi hutan dengan pemanasan global !
Jawab:  Konversi hutan yang banyak dilakukan, adalah contoh upaya menyediakan pangan dan membuka lahan untuk perkebunan, yang sudah tentu akan mengurangi fungsi hutan sebagai endapan karbon. Kandungan karbon yang terlepas ke atmosfer akan meningkatkan GRK.

tugas 4

      Berikan penjelasan mengenai jenis kegiatan yang memberikan sumbangan terhadap pemanasan global !
Dibawah ini merupakan beberapa kegiatan yang memberikan sumbangan terhadapt pemanasan global, berdasarkan tingkat persentase dari yg terbesar.
·         Produksi dan konsumsi energi, adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan ataupun dihilangkan dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Energi memberikan kemudahan manusia, yang juga berpengaruh terhadap tingkat produksi. Dengan adanya energi akan membuat produksi semakin meningkat, dan menghasilkan limbah, baik udara, cair, atau berupa padatan.  
·         CFC, merupakan gas buatan manusia yang merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan tidak terlalu toksik. Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon