KEBAKARAN DI GUNUNG CEREMAI, KOTA KUNINGAN
kebakaran hutan di kota
kuningan kemarin, telah menyebabkan banyak kerugian di semua pihak,
karena kebakaran tersebut semakin meluas di kota Kabupaten Kuningan.
Hingga kemarin, kebakaran hutan telah merembet ke Kebun Raya
Kuningan di Kecamatan Pasawahan.
Berdasarkan data yang
berhasil dihimpun, kebakaran mulai terjadi Senin sekitar pukul 10.30
WIB dengan sumber api berasal dari tiga titik berbeda. Kencangnya
tiupan angin membuat api mudah membesar hingga merembet ke segala
arah.Kebakaran ini terus meluas dan membakar hutan pinus di 11 blok
yang masuk dalam Desa Padabeunghar dan Pasawahan.
“Titik api pertama
ditemukan di Blok Silayur,Cileutik,dan Lebak Reundeu. Akibat angin
kencang, kebakaran semakin meluas hingga merembet ke sebagian Kebun
Raya Kuningan,” Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai Wilayah
I Mokh Ridwan, kemarin. Dia menyebutkan, saat ini upaya pemadaman
terus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak mulai dari petugas
TNGC, Masyarakat Peduli Api (MPA), TNI, Polri dan partisipasi dari
masyarakat seperti pecinta alam dan ormas lingkungan hidup.Titik api
masih menyala di beberapa lokasi akibat upaya pemadaman yang belum
sempurna.
Sementara itu, kebakaran
juga menyebabkan sekitar 30 hektare kawasan Kebun Raya Kuningan di
Desa Pada beunghar hangus terbakar. Walaupun api telah berhasil
dipadamkan, pihak Kebun Raya Kuningan masih menempatkan personel
untuk mengantisipasi kebakaran kembali terjadi.
Mereka akan segera
membuat sekat bakar di daerah yang berbatasan dengan hutan alam
dengan maksud api tidak sampai menjangkau ke sana. Selain itu,
mereka akan berjaga-jaga siang dan malam dengan perbekalan yang
memadai hingga api dipastikan aman. Ridwan mengungkapkan, kebakaran
hutan Ciremai kini telah menjangkau 20 blok dari sebelumnya hanya 11
blok saja. Namun sebagian besar kawasan tersebut sudah padam dan
kini masih tersisa empat blok yang masih menyala dan sedang dalam
upaya pemadaman. Proses pemadaman kebakaran kali ini tergolong sulit
karena kondisi alangalang yang teramat kering ditambah angin kencang
membuat api mudah membesar. Upaya pemadaman pun masih menggunakan
metode tradisional yaitu menggunakan sistem sekat bakar dan
memadamkan dengan batang pohon basah dan gedebong pisang.
Sebab akibat terjadinya
kebakaran karena ulah manusia yang membakar sampah dan lupa
memadamkanya, dan akhirnya merembet ke ilalang dan di susul oleh
angin yang kencang yang akhirnya api membesar. Oleh karena itu
berhati hati lah jika menyalakan api di daerah yang kering dan
banyak unsur unsur benda yang dapat menimbulkan kebakaran.
sumber:
http://www.jabarmedia.com/2012/09/giliran-hutan-gunung-susuru-terbakar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar