Ekstrak Kulit Lawang Sebagai Obat Hepatitis
Hepatitis atau
yang biasa disebut penyakit kuning merupakan penyakit yang dikarenakan
terjadinya peradangan atau pembengkakan pada organ liver atau hati. Hepatitis
adalah penyakit berbahaya karena menyerang organ tubuh yang sangat penting
yaitu hati, merupakan organ yang mempunyai ratusan fungsi seperti membantu
dalam metabolisme karbohidrat, mensekresikan cairan empedu, menetralisir
obat-obatan dan hormon serta masih banyak lagi fungsi-fungsi lainnya.
Jadi, apabila
hati tidak berfungsi dengan baik maka akibatnya berdampak juga pada organ lain
atau bahkan bagi seluruh tubuh, mulai organ pencernaan makanan sampai pembekuan
darah sehingga kualitas hidup terganggu bahkan dapat berakibat fatal seperti
sirosis hati.
Hepatitis atau
radang hati ditandai dengan perubahan warna kulit dan bagian warna putih bola
mata yang menjadi kekuningan, bukan hanya itu urin penderita pun akan menjadi
kuning atau kecoklatan mirip air teh. Oleh karena itu masyarakat sering
menyebutnya sebagai penyakit kuning. Warna kuning yang ada pada tubuh penderita
adalah akibat dari pengendapan pigmen bilirubin dari cairan empedu. Bilirubin
merupakan pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin (Hb) di hati.
Menurut dr.
Primal Sudjana, SpPDKPTI, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Hasan
Sadikin, Bandung, hepatitis disebabkan virus, terutama salah satu dari kelima
virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena
infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan
infeksi sitomegalovirus.
Bila serangan
virus itu dibiarkan hingga 6 bulan, maka akan mengakibatkan akut. Enam bulan
berikutnya menimbulkan sirosis (kanker hati) atau pengerasan hati. Dan patut
diketahui bahwa penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan
obat-obatan terlarang. Hepatitis bisa ditularkan melalui hubungan seksual,
darah (injeksi intravena, transfusi), peralatan medis yang tidak steril atau
dari ibu ke anak pada saat melahirkan dan kotoran manusia ke mulut yang
menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Kulit Lawang sebagai Andalan
Penyembuhannya
Konsumsi rebusan
kulit lawang terbukti ampuh mengatasi penyakit hepatitis, seperti yang
dirasakan oleh Hendro. Ia mengungkapkan bahwa jauh merasa lebih fit setelah
setahun mengonsumsi rebusan kulit lawang.
Ia rutin meminum
air rebusan dari kulit lawang yang sebelumnya ia tumbuk terlebih dahulu dengan
dosis segelas 2 kali sehari. 15 gram tumbukan kulit lawang itu direbusnya dalam
2 gelas air hingga mendidih. Setelah mendidih dan di permukaan atas tampak
buih-buih yang membumbung. Air rebusan itulah yang ia minum setelah disaring.
Hasil Riset
Lawang (Cinnamomum culilawan) merupakan aggota dari
famili Lauaraceae itu merupakan pohon endemik Papua dan Maluku, yang biasa
dimanfaatkan sebagai obat oleh penduduk setempat secara turun-temurun.
Kesembuhan mereka terbukti secara ilmiah. Pada tahun 2007, mendiang Dr Ahkam
Subroto, periset Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI membuktikan bahwa kulit
tanaman lawang yangmerupakan kerabat kayu manis itu berkhasiat sebagai
hepatoprotektor alias pelindung hati.
Ahkam menguji
ekstrak air kulit kayu pada 78 tikus, 60 ekor diantaranya disuntik
masing-masing 0,54 mg CCl4 per kg bobot tubuh. CCl4 merupakan senyawa penyebab
kerusakan pada sel-sel hati. Sedangkan 18 tikus lainnya tanpa perlakuan apa
pun-kelompok kontrol negatif. Ia lalu mengelompokkan hewan percobaan yang
diberi CCl4 dalam 4 grup.
Setelah 2 pekan
perlakuan, ia menguji efeknya terhadap tumbuhan, aktivitas hepaprotektor, dan
antioksidan pada tikus. Hasilnya, kelompok yang diberi ekstrak kulit lawang
mengalami pertumbuhan bobot tubuh sebesar 2,5 gram. Itu berarti pemberian
ekstrak kulit lawang mampu melindungi tikus dari efek buruk CCl4.
Ekstrak kulit
lawang terbukti berkhasiat hepaprotektor. Itu terlihat dari pemulihan kerusakan
sel-sel hati, yang mana 16 ekor tikus yang diberikan 21 mg ekstrak air kulit
lawang mengalami pertumbhan bobot 2,5 g, dan sel-seel hati kembali nromal pada
hari ke-5. Begitu pula sebagai antioksidan, ekstrak kulit lawang itu mampu
meningkatkan kadar SOD dan MDA, yang keduanya merupakan senyawa antioksidan
yang ada di dalam tubuh tikus. Naiknya kadar antioksidan meningkatkan
perlindungan terhadap kerusakan sel.
Dari riset itu
Ahkam menyimpulkan bahwa kulit lawang kaya antioksidan. Kandungan senyawa
antioksidan kulit lawang 416 U/ml; alfa-tokoferol, 414 U/ml; dan kurkumin, 426
U/ml. Dengan kemampuan sebagai antioksidan dan hepaprotektor itulah, kulit
lawang membantu proses penyembuhan hepatitis pada tubuh penderita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar