KARAKTERISTIK CAIRAN
Gas dapat dicairkan dengan mendinginkan pada tekanan tertentu. Ketika suhunya diturunkan, energi kinetik molekul gas akan menurun, dan akan menjadi sebanding dengan gaya tarik antarmolekulnya. Akhirnya jarak antarmolekul menurun sampai titik gas berubah menjadi cairan. Cairan memiliki volume tetap pada temperatur tetap tetapi cairan tidak memiliki bentuk yang tetap. Dalam hal ini, cairan mirip gas. Namun, kalau diperhatikan jarak antarmolekulnya, terdapat perbedaan besar antara cairan dan gas. Satu gram air memiliki volume sekitar 1 cm3, tetapi uap air menempati volume 1,69 x 103 cm3 pada 373 K dan 1 atm. Anda dapat memperikirakan jarak antarmolekul dalam kedua kasus ini, dan dengan membandingkan data ini, Anda akan menyadari perbedaan antara cairan dan gas.
hanya akan dilihat dari sudut makroskopik.
Gambar
7.1 Gambaran skematik gerakan molekul dalam padatan, cairan dan gas.
Dengan meningkatnya suhu, kecepatan gerakannya akan meningkat, dan
dengan demikian energi kinetiknya juga meningkat sehingga lebih besar
dari gaya tarik antarmolekulnya.
Volume gas dapat ditekan
sementara volume cairan hampir tidak dapat ditekan sebab jarak
antarmolekul jauh lebih pendek. Dalam padatan, setiap molekul cenderung
menempati posisi tertentu. Bila susunan molekul dalam padatan teratur,
padatan disebut padatan kristalin. Bila tekanan diberikan pada kristal,
pengaruh tekanan pada padatan lebih kecil dibandingkan pengaruhnya pada
cairan. Bila cairan meleleh, dalam banyak kasus volumenya meningkat
sekitar 10%. Hal ini berkaitan dengan perbedaan dalam pengepakan molekul
dalam cairan dan padatan. Singkatnya, cairan lebih dekat dengan padat
dibandingkan dengan gas.Partikel gas berdifusi sebab gas bergerak dengan cepat. Molekul cairan bergerak dengan lebih lambat. Partikel dalam padat tidak pernah berdifusi sebab gaya antarmolekul demikian kuat sehingga energi kinetiknya tidak dapat mengatasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar