KARAKTERISTIK KIMIA LIMBAH CAIR'
Keasaman Air
Keasaman air diukur dengan pll
meter. Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion
hidrogen dalam air, Air buangan yang mempunyai pH tinggi atau rendah
menjadikan air steril dan sebagai akibatnya membunuh mikroorganisme air
yang diperlukan. Demikian juga makhluk lain, misalnya ikan tidak dapat
hidup,Air yang mempunyai pH rendah membuat air menjadi korosif terhadap
bahan
konstruksi seperti besi. Buangan yang bersifat alkalis (basa)
bersumber dari buangan mengandung bahan anorganik seperti senyawa
karbonat, bikarbonat dan hidroksida. Buangan asam berasal dari bahan
kimia yang bersifat asam, misalnya buangan mengandung
582asam khlorida, asam sulfat dan lain-lain.
Alkalinitas
Tinggi rendahnya alkalinitas air ditentukan senyawa karbonat,
bikarbonat, garam hidroksida, kalium, magnesium dan natrium dalam air.
Semakin tinggi kesadahan suatu air semakin sulit air membuih. Penggunaan
air untuk ketel selalu diupayakan air yang mempunyai kesadahan rendah
karena zat tersebut dalam konsentrasi tinggi menimbulkan terjadinya
kerak pada dinding dalam ketel maupun pada pipa pendingin. Oleh sebab
itu untuk menurunkan kesadahan air dilakukan pelunakan air. Pengukuran
alkalinitas air adalah pengukuran
kandungan ion CaCO3, ion Ca, ion Mg, bikarbonat, karbonat dan lain-lain.
Besi dan Mangan
Besi dan mangan yang teroksida dalam air berwarna kecoklatan dan tidak
larut, menyebabkan penggunaan air menjadi terbatas. Air tidak dapat
dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri. Kedua macam
bahan ini berasal dari larutan batu-batuan yang mengandung senyawa Fe
atau Mn seperti pyrit, kematit, mangan dan lain-lain. Dalam limbah
industri, besi berasal dari korosi pipa-pipa air, material
logam
sebagai hasil reaksi elektro kimia yang terjadi pada permukaan. Air yang
mengandung padatan larut mempunyai sifat mengantarkan listrik dan ini
mempercepat terjadinya korosi.
Chlorida
Chlorida banyak dijumpai dalam pabrik industri kaustik soda. Bahan ini
berasal dari proses elektrolisa, penjernihan garam dan lain-lain.
Chlorida merupakan zat terlarut dan tidak menyerap. Sebagai Chlor bebas
berfungsi desinfektans, tapi dalam bentuk ion yang bersenyawa dengan ion
natrium menyebabkan air menjadi asin dan merusak pipa-pipa instalasi.
Phosphat
Kandungan phosphat yang tinggi menyebabkan suburnya algae dan organisme
lainnya. Phosphat kebanyakan berasal dari bahan pembersih yang
mengandung senyawa phosphat. Dalam industri kegunaan phosphat terdapat
pada ketel uap untuk mencegah kesadahan. Maka pada saat penggantian air
ketel, buangan ketel ini menjadi sumber phosphat. Pengukuran kandungan
phosphat dalam air limbah berfungsi
untuk mencegah tingginya kadar
phosphat sehingga tidak merangsang pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dalam
air. Sebab pertumbuhan subur akan menghalangi kelancaran arus air. Pada
danau suburnya tumbuh-tumbuhan airakan mengakibatkan berkurangnya
oksigen terlarut dan kesuburan tanaman lainnya.
Sulfur
Sulfat dalam jumlah besar akan menaikkan keasaman air. Ion sulfat dapat
terjadi secara proses alamiah. Sulfur dioxida dibutuhkan pada sintesa.
Pada industri kaustik soda ion sulfat terdapat sewaktu pemurnian garam.
Ion sulfat oleh bakteri direduksi menjadi sulfida pada kondisi anaerob
dan selanjutnya sulfida diubah menjadi hidrogen sulfida. Dalam suasana
aerob hidrogen sulfida teroksidasi secara
bakteriologis menjadi
sulfat. Dalam bentuk H2S bersifat racun dan berbau busuk. Pada proses
digester lumpur gas H2S yang bercampur dengan metan CH4 dan CO2 akan
bersifat korosif. H2S akan menghitamkan air dan lumpur yang bila terikat
dengan senyawa besi membentuk Fe2 S.
Nitrogen
Nitrogen dalam air limbah pada umumnya terdapat dalam bentuk organik
dan oleh bakteri berubah menjadi amonia. Dalam kondisi aerobik dan dalam
waktu tertentu bakteri dapat mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan
nitrat. Nitrat dapat digunakan oleh algae dan tumbuh-tumbuhan lain untuk
membentuk protein tanaman dan oleh hewan untuk membentuk protein hewan.
Perusakan protein tanaman dan hewan oleh bakteri menghasilkan amonia.
Nitrit menunjukkan jumlah zat nitrogen yang teroksidasi. Nitrit
merupakan hasil reaksi dan menjadi amoniak ataudioksidasi menjadi
nitrit. Kehadiran nitrogen ini sering sekali dijumpai sebagai nitrogen
nitrit.
Logam Berat dan Beracun
Logam berat
pada umumnya seperti cuprum (tembaga), perak, seng, cadmium, air raksa,
timah, chromium, besi dan nikel. Metal lain yang juga termasuk metal
berat adalah arsen, selenium, cobalt, mangan dan aluminium. Cadmium
ditemukan dalam buangan industri tekstil, elektro plating, pabrik kimia.
Chromium dijumpai dalam 2 bentuk yaitu chrom valensi enam dan chrom
valensi tiga. Chrom valensi enam ditemukan pada buangan pabrik aluminium
dan cat, sedang chrom trivalen ditemukan pada pabrik tekstil, industri
gelas dan keramik.
Plumbum terdapat dalam buangan pabrik baterai,
pencelupan dolt cat. Logam ini dalam konsentrasi tertentu membahayakan
bagi manusia.
Fenol
Istilah fenol dalam air
limbah tidak hanya terbatas pada fenol (C6H5 – OH) tapi bermacam-macam
campuran organik yang terdiri dari satu atau lebih gugusan hidroxil.
Fenol yang dengan konsentrasi 0,005/liter dalam air minum menciptakan
rasa dan bau apabila bereaksi dengan chlor membentuk chlorophenol.
Sumber fenol terdapat pada industri pengolahan minyak, batubara, pabrik
kimia, pabrik resin, pabrik kertas, tekstil.
Biochemical Oxigen Demand (BOD)
Dalam air buangan terdapat zat organik yang terdiri, dari unsur karbon,
hidrogen dan oksigen dengan unsur tambahan yang lain seperti nitrogen,
belerang dan lain-lain yang cenderung menyerap oksigen. Oksigen tersebut
dipergunakan untuk menguraikan senyawa organik. Pada akhirnya kadar
oksigen dalam air buangan menjadi keruh dan kemungkinan berbau.
Pengukuran terhadap nilai Biochemical Oxigen Demand (BOD) adalah
kebutuhan oksigen yang terlarut dalam air buangan yang dipergunakan
untuk menguraikan senyawa organik dengan bantuan mikroorganisme pada
kondisi tertentu. Pada umumnya proses penguraian terjadi secara baik
yaitu pada temperatur 20°C dan waktu 5 hari. Oleh karena itu satuannya
biasanya dinyatakan dalam mg perliter atau kg.
Chemical Oxigen Demand (COD)
Bentuk lain untuk mengukur kebutuhan oksigen ini adalah COD. Pengukuran
ini diperlukan untuk mengukur kebutuhan oksigen terhadap zat organik
yang sukar dihancurkan secara oksidasi. Oleh karena itu dibutuhkan
bantuan pereaksi oksidator yang kuat dalam suasana asam. Nilai BOD
selalu lebih kecil daripada nilai COD diukur pada senyawa organik yang
dapat diuraikan maupun senyawa organik yang tidak dapat berurai.
Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak ditemukan mengapung di atas permukaan air meskipun
sebagian terdapat di bawah permukaan air. Lemak dan minyak merupakan
senyawa ester dari turunan alkohol yang tersusun dari unsur karbon,
hidrogen dan oksigen. Lemak sukar diuraikan bakteri tapi dapat
dihidrolisa oleh alkali sehingga membentuk senyawa sabun yang mudah
larut. Minyak pelumas yang berasal dari minyak bumi dipakai dalam pabrik
dan terbawa air cucian ketika dibersihkan. Sebagai alat pencuci Bering
Pula digunakan minyak pelarut. Adanya minyak dan lemak di atas permukaan
air merintangi proses biologi dalam air sehingga tidak terjadi
fotosintesa.
Karbohidrat dan Protein
Karbohidrat dalam air buangan diperoleh dalam bentuk sellulosa, kanji,
tepung dextrim yang terdiri dari senyawa karbon, hidrogen dan oksigen,
baik terlarut maupun tidak larut. Pada protein yang berasal dari bulu
binatang seperti sutra dengan unsur persenyawaan yang cukup kompleks
mengandung unsur nitrogen. Baik protein maupun karbohidrat mudah rusak
oleh mikroorganisme dan bakteri.
Zat Warna dan Surfaktan
Timbulnya dalam air buangan adalah karena adanya senyawa organik yang
larut dalam air. Zat aktif permukaan ini (surfaktan) sangat sukar
berurai oleh aktivitas mikroorganisme. Demikian juga zat warna yang
merupakan senyawa aromatik sukar berurai. Di antara zat warna ini ada
yang mengandung logam berat seperti chrom atau tembaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar